Skip to main content

Posts

Harga Sebutir Nasi

Saya selalu merasa bersalah setiap kali saya sengaja atau tidak sengaja membuang makanan. Ada perasaan berdosa di dalam hati bila hal itu saya lakukan. Saya tidak pernah tahu, mengapa hati saya sebegitu sensitif tentang hal ini. Beberapa kali saya menegur istri karena membuang bahan sayur yang sudah layu atau busuk karena belum sempat dimasak setelah kemarin dibelinya. Istri saya selalu bilang, “Kalau kita punya kulkas, ya nggak akan terbuang percuma.” Ya, maklum, sebagai pasangan yang baru membangun rumah tangga, perabot kami masih minim. Kulkas pun belum punya. Selain itu, saya juga tidak bisa menyalahkannya. Ia memang tidak sempat memasak karena lelah seharian mengasuh si kecil. Itu kasus di rumah. Di tempat lain, misalnya di kondangan, saya pernah menemukan teladan yang tidak baik dari seseorang yang waktu itu dianggap sebagai sesepuh di desanya. Kebetulan beliau duduk di depan saya dan dalam acara resepsi pernikahan itu beliau didaulat mengisi ceramah, memberi wejangan ke
Recent posts

Takkan Lari Rezeki Dikejar

Suatu malam, ketika rumah saya mendapat giliran menjadi pos ronda, kawan-kawan sekampung berbincang-bincang tentang rezeki para pekerja sektor informal, yaitu orang-orang yang membuka usaha sendiri di luar hubungan kerja dengan suatu lembaga atau perusahaan. Beberapa contohnya ialah pedagang keliling, pedagang asongan, seniman/artis, penjual jasa, dan lain sebagainya. Obrolan kami kemudian menekankan kepada orang-orang yang berkecimpung dalam usaha skala kecil dengan penghasilan yang (sekilas tampak) kecil. Di mata kebanyakan orang, mereka kadang disebut orang miskin. Tetapi pada kenyataannya bisa sungguh mengejutkan. Ternyata mereka dapat hidup lebih layak ketimbang orang-orang yang bekerja di sektor formal, katakanlah pekerja kantoran. Foto: Willy Putranta/Blok M, Jakarta, Juni 2011 Pada zaman ini, jenis pekerjaan seseorang rupanya bukan menjadi penentu jumlah penghasilannya. Bisa jadi, orang-orang yang bukan pekerja kantoran akan mendapat penghasilan lebih banyak dari

Pengendara di Bawah Umur

Anak tetangga yang sudah jago nyemplak motor sejak masih SD. Dok. Pri. Tabrakan, Lima Tewas, Anak Ahmad Dhani Patah Tulang TRIBUNnews.com  –  Min, 8 Sep 2013 Salah seorang anak musisi Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani, mengalami tabrakan di Tol Jagorawi mengarah ke Pondok Indah. Dul--sapaan karib Abdul Qadir Jaelani--mengalami luka dan patah tulang. Mobil yang dikendarai Dul menabrak dua mobil lainnya di Kilometer 8, Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 00.45 WIB. Dul merupakan satu dari 11 korban luka dalam kecelakaan tersebut. Sedangkan lima lainnya tewas. Dul kini dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. “Dul sehabis mengantar pacarnya dari Cibubur, pulang ke Pondok Indah. Dia mengalami patah tulang kaki, dan sedikit trauma,” kata Ahmad Dhani di RS Pondok Indah. Ada tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut yakni Lancer B 805 AL, Granmax B 1349 TFN dan Avanza B 1882 UZJ. Kabar kecelakaan anak bungsu Ahmad Dhani itu langsung jadi berita hebo

Di Mana, Yang Mana

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada." Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya). Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" h

Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1

Pernahkah Anda membayangkan sedang mengendarai seekor naga, reptil legendaris yang banyak dikisahkan dalam mitologi-mitologi dunia? Naga, dalam berbagai ragam budaya dan peradaban, digambarkan sebagai makhluk sakti yang berwujud ular atau kadal bersayap. Beberapa versi menyebutkan seekor naga mampu menyemburkan napas api dari mulutnya. Naga juga dapat dijadikan sebagai kendaraan, terutama untuk bertempur. Rupanya, sosok naga ini menginspirasi Yamaha Indonesia ( http://www.yamaha-motor.co.id/ ) untuk menghadirkan sebuah produk sepeda motor terbarunya: All New Jupiter Z1. Produk ini merupakan sepeda motor bebek pertama Yamaha yang mengaplikasikan teknologi sistem pembakaran Fuel Injection (FI) yang menjadi puncak teknologi seri Jupiter Z dengan karakter kencang favorit kawula muda. Kecanggihan teknologi Fuel Injection ini semakin menyempurnakan All New Jupiter Z1 yang masyhur dengan karakter kecepatannya. Sesuai tagline “Yang Lain Semakin Ketinggalan Lagi” dan key message “Me

Novel "Diary Pramugari" Karya Agung Webe

Judul: Diary Pramugari Penulis: Agung Webe Penerbit: Pohon Cahaya, 2011 Isi: 352 halaman ISBN: 978-602-97133-3-6 Novel yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang Jingga, bukan nama sebenarnya. Jingga adalah seorang pramugari asal Solo. Trauma masa lalu membuat Jingga membenci laki-laki. Jingga menganggap semua laki-laki hanya menginginkan tu buh wanita saja.Namun pandangan Jingga mulai berubah ketika bertemu dan mengenal Alvin, seorang pramugara senior. Cerita selengkapnya bisa Anda baca dalam novel "Diary Pramugari" karya Agung Webe yang diterbitkan oleh Penerbit & Percetakan Pohon Cahaya. Harga: Rp. 45.000, - (belum termasuk ongkos kirim. Harga ongkos kirim tergantung alamat pengiriman dan jenis pengiriman yang dipilih, biasa/regular/kilat). HUBUNGI: Willy (081578720934)

Satu Jam Untuk-Nya

Doa itu bebas pulsa. (Sumber: remnantpostings.blogspot.com) “Aku tidak punya pulsaaa…,” begitu sebuah kalimat yang sering kita dengar dan lihat di sebuah iklan televisi. Apakah ukuran cinta dari seseorang itu tergantung seberapa sering sang kekasih menelepon atau mengirim SMS kepada pasangannya? Hmm…, ironis bukan? Bayangkan jika Anda terlahir di masa lalu, ketika belum ada telepon, HP, listrik, komputer, atau apalah yang saat ini sudah menjadi barang biasa di sekitar kita. Bagaimana Anda mengungkapkan cinta itu kepada pasangan Anda jika cinta Anda hanya sebatas pulsa? Hehehe…. Bagaimana pula jika kita (manusia) harus menghubungi Tuhan lewat handphone or BlackBerryTM Messenger (BBM) yang ternyata hanya berfungsi jika ada pulsa? Begitu naifnya manusia sehingga kesibukannya malah semakin menjauhakannya dari Tuhannya. Saya sendiri pernah berpikir, mengapa susah sekali saya menyediakan waktu sekitar  satu jam saja dalam sehari untuk bercengkerama dengan Tuhan. Sekedar untuk melua